top of page

Solid Gold Berjangka Makassar | Trump Ancam Tarif 155% untuk Barang-Barang Tiongkok di Tengah Meningkatnya Kebuntuan Perdagangan

  • Writer: ptsolidgoldmks
    ptsolidgoldmks
  • 1 day ago
  • 3 min read
ree

Solid Gold Berjangka Makassar - Presiden Donald Trump telah menegaskan kembali ketergantungannya pada tekanan berbasis tarif, menyatakan bahwa barang-barang Tiongkok dapat dikenakan tarif hingga 155% mulai 1 November, kecuali jika perjanjian perdagangan baru diselesaikan. Berbicara di Gedung Putih dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada 20 Oktober, Trump menegaskan bahwa Tiongkok telah membayar "jumlah besar" berdasarkan tarif yang ada dan memperingatkan bahwa tekanan ekonomi tersebut akan meningkat jika negosiasi terhenti. Pernyataannya menggarisbawahi kelanjutan dari sikap ekonomi agresif yang bertujuan untuk mengatasi apa yang disebutnya sebagai "praktik ekonomi predator" Tiongkok.

Peringatan tarif Trump datang sebagai respons langsung terhadap upaya berkelanjutan Beijing untuk membatasi ekspor tanah jarang, bahan-bahan yang vital bagi industri teknologi dan pertahanan global. Menurut Presiden, pembatasan ini tidak hanya dipandang sebagai manuver ekonomi tetapi juga sebagai ancaman keamanan. Dalam kata-katanya, "Mereka mengancam kita dengan tanah jarang, dan saya menanggapinya dengan tarif." Hal ini menunjukkan siklus reaktif persenjataan perdagangan antara kedua kekuatan, di mana langkah-langkah kebijakan saling terkait erat.


Meskipun nadanya tegas, Trump tetap optimistis akan tercapainya kesepakatan yang saling menguntungkan. Ia mengumumkan rencana pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan pada akhir bulan saat KTT APEC, memposisikannya sebagai kesempatan penting untuk mengkalibrasi ulang hubungan perdagangan AS-Tiongkok. Trump menekankan potensi kesepakatan yang "adil dan fantastis", menyatakan keinginannya agar Tiongkok meningkatkan pembelian kedelai, membingkainya sebagai langkah maju bagi perekonomian dan stabilitas global.

Presiden juga mengungkapkan bahwa ia telah menerima undangan untuk mengunjungi Tiongkok pada awal 2026, yang menandakan bahwa retorika konfrontatifnya merupakan bagian dari pendekatan dua jalur yang menggabungkan tekanan ekonomi dengan keterlibatan diplomatik. Meskipun peningkatan tarif tetap menjadi taktik inti, Trump menegaskan bahwa tujuannya yang lebih luas adalah untuk mengarahkan negosiasi, alih-alih memutuskan hubungan sepenuhnya. Ia menegaskan kembali rasa hormat pribadinya kepada Presiden Xi dan kepentingan bersama dalam menyelesaikan ketidakseimbangan perdagangan.


Seiring perkembangan ini, perubahan personel yang signifikan dalam kepemimpinan perdagangan Tiongkok semakin memperumit lanskap negosiasi. Li Chenggang, mantan kepala negosiator perdagangan, baru-baru ini digantikan oleh Li Yongjie, seorang pejabat senior perdagangan, menyusul kritik publik dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengenai inefisiensi negosiasi Beijing sebelumnya. Perombakan ini dapat menandakan pendekatan yang lebih pragmatis atau adaptif dari Tiongkok dalam putaran perundingan mendatang.

Awal bulan ini, Trump mengenakan tarif tambahan 100% di atas bea yang ada dan memperkenalkan pembatasan ekspor yang luas pada teknologi sensitif. Kontrol ini, yang berlaku efektif 1 November, dilaporkan berlaku untuk hampir setiap kategori barang buatan Tiongkok, termasuk beberapa produk yang saat ini tidak diproduksi di Tiongkok, yang menyoroti luasnya strategi penahanan Washington. Trump menggambarkan langkah tersebut sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perdagangan global, menekankan cakupannya yang luas dan tujuan strategisnya.


Menanggapi hal tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, mengkritik meningkatnya ancaman perdagangan Washington, dengan menyatakan bahwa "pemerasan tarif" bukanlah bentuk keterlibatan yang konstruktif. Sementara itu, Beijing terus memberlakukan pembatasan ekspor yang ketat terhadap unsur tanah jarang dan material penting lainnya, dengan alasan kekhawatiran keamanan nasional. Langkah-langkah ini secara luas diperkirakan akan mengganggu segmen-segmen utama rantai pasokan global, terutama di sektor elektronik dan energi terbarukan.

Meskipun ketegangan meningkat, perundingan trilateral baru-baru ini antara Wakil Perdana Menteri Tiongkok, He Lifeng, Menteri Keuangan AS, Bessent, dan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, dilaporkan konstruktif. Kedua pihak sepakat untuk memulai putaran negosiasi perdagangan berikutnya, kemungkinan di Malaysia, menjelang pertemuan puncak Trump-Xi. Diskusi-diskusi ini menunjukkan bahwa meskipun retorika publik mungkin bersifat konfrontatif, diplomasi di balik layar masih aktif dan dapat menghasilkan terobosan.

Ultimatum Trump menandai titik kritis dalam hubungan ekonomi AS-Tiongkok. Kenaikan tarif yang mengancam dan kontrol ekspor yang diperketat meningkatkan taruhan bagi kedua negara, tetapi komitmen terhadap dialog tingkat tinggi menunjukkan bahwa diplomasi tetap menjadi pilihan. Apakah konfrontasi ini menghasilkan kesepakatan yang "fantastis" atau memperdalam perpecahan bergantung pada hasil pertemuan APEC mendatang dan fleksibilitas strategis yang bersedia diterapkan oleh masing-masing pihak.

 
 
 

Comments


Also Featured In

    Like what you read? Donate now and help me provide fresh news and analysis for my readers   

Donate with PayPal

© 2023 by "This Just In". Proudly created with Wix.com

bottom of page