Solid Gold Berjangka Makassar | Harga Emas Global Naik, Pasar Logam Mulia Dikejutkan Serangan Israel ke Suriah
- ptsolidgoldmks
- Jul 17
- 2 min read

Solid Gold Berjangka Makassar - Harga emas melonjak pada Rabu (16/7). Hal ini menyusul laporan adanya rencana pemecatan sosok dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. Ketegangan Timur Tengah juga turut mengerek harga logam mulia.
Dilansir dari Reuters, Kamis (17/7), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:
Spot gold: naik 1% menjadi US$3.354,01.
Emas berjangka: naik 0,7% ke US$3.359,
silver: bertambah 0,5% ke US$37,89.
Platinum: melonjak hampir 3% menjadi US$1.412,55.
Palladium: naik 1,8% ke US$1.227,73.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dikabarkan akan memecat sosok dari Powell. Namun ia kemudian mengatakan bahwa ia tidak berencana memecat figur bank sentral itu, tetapi enggan menutup kemungkinan karena adanya penyelidikan terhadap pembengkakan biaya renovasi gedung bank sentral sebesar US$2,5 miliar.
“Judul berita yang menyebut dia akan memecat sang ketua bank sentral sempat mendorong harga emas melonjak… meski kemudian diklarifikasi tidak mungkin terjadi. Pasar emas sempat terguncang oleh tarik-ulur isu ini,” kata Analis Komoditas TD Securities, Daniel Ghali.
Situasi geopolitik turut memperkuat minat terhadap aset aman (safe haven) seperti emas, setelah pasar logam mulia dikejutkan serangan dari Israel ke Damaskus. Ia menghantam lokasi sekitar Istana Presiden dan Kementerian Pertahanan Suriah.
Komisi Eropa juga menjadi perhatian menyusul persiapannya menargetkan barang-barang asal senilai US$84,1 miliar untuk dikenai tarif jika pembicaraan dagang tak membuahkan hasil dengan ASl.
Dukungan tambahan terhadap harga emas juga datang dari data ekonomi AS. Indeks Harga Produsen (PPI) tercatat stagnan pada Juni. Data Indeks Harga Konsumen (CPI) juga menunjukkan kenaikan 0,3% pada Juni. Kedua data tersebut menunjukkan bahwa bank sentral kemungkinan akan berhati-hati sebelum memangkas suku bunga.
Emas cenderung menguat dalam kondisi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, serta di lingkungan suku bunga rendah, karena tidak memberikan imbal hasil.
Comments