Solid Berjangka Makassar | Harga Emas Turun, Pasar Soroti Update Tarif hingga Data Inflasi AS
- ptsolidgoldmks
- 7 hours ago
- 1 min read

Solid Berjangka Makassar - Harga emas turun pada perdagangan di Selasa (15/7). Penurunan ini terjadi seiring investor menanti pembaruan terkait kebijakan tarifdan mencerna laporan inflasi yang menunjukkan kenaikan harga konsumen sesuai ekspektasi di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Rabu (16/7), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:
Spot emas: turun 0,5% menjadi US$3.328,06.Emas berjangka: melemah 0,7% di US$3.336,7.Perak spot: tergelincir 0,9% menjadi US$37,79.Platinum: naik 0,6% menjadi US$1.371,49.Palladium: menguat 0,5% ke US$1.198,97.Penguatan dolar turut menekan harga emas, karena membuat logam mulia menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Hal ini terjadi seiring dengan update kebijakan tarif.“Saya pikir pasar masih fokus pada ketegangan tarif, yang tetap menjadi penopang bagi emas. Saya tetap bullish terhadap emas, meski saat ini kita masih berada dalam kisaran harga sejak pertengahan Mei,” kata Wakil Presiden dan Kepala Strategi Logam Zaner Metals, Peter Grant.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali mengancam akan memberlakukan tarif kepada mitra dagangnya, hal tersebut memperburuk kekhawatiran pasar atas eskalasi perang dagang.
Adapun Indeks Harga Konsumen (CPI) AS naik 0,3% di Juni 2025. Angak tersebut sesuai dengan ekspektasi. Kenaikan ini merupakan yang terbesar sejak Januari.
Trump melihat hal tersebut sebagai moment yang tepat untuk kembali mendesak bank sentral untuk menurunkan suku bunga, dengan alasan inflasi tetap rendah. Pelaku pasar masih memperkirakan bahwa bank sentral dapat mulai memangkas suku bunga acuan pada September.
Investor kini menantikan data Indeks Harga Produsen (PPI). Ia dinilai akan bisa menjadi petunjuk tambahan mengenai arah kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed).
Sebagai aset safe haven, emas cenderung menguat di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, serta di lingkungan suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil tetap.
Comentários