PT Solid Makassar | Harga Emas Naik Seiring Naiknya Ketidakpastian Perang Dagang AS; Data China yang Mixed Redam Risiko
- ptsolidgoldmks
- 23 hours ago
- 3 min read

PT Solid Makassar - Harga emas naik di perdagangan Asia pada hari Selasa karena kekhawatiran yang terus berlanjut atas tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump membuat permintaan aset safe haven tetap ada, sementara data ekonomi yang moderat dari China menambah tren ini.
Permintaan aset haven juga didukung oleh kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, setelah Trump mengirim lebih banyak senjata ke Kyiv dan mengancam sanksi yang lebih ketat terhadap industri minyak Rusia.
Namun, ketahanan dolar membuat perdagangan emas sebagian besar berada dalam kisaran perdagangan $3.300 hingga $3.500/oz, sementara harga logam yang lebih luas membuat kemajuan terbatas. Fokus tertuju pada data indeks harga konsumen AS yang akan datang untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai suku bunga.
Spot gold naik 0,6% menjadi $ 3.364,26 per ounce, sementara gold futures untuk bulan September naik 0,4% menjadi $ 3.373,52 / ounce pada pukul 12:44 WIB.
Ketidakpastian tarif AS dan kekhawatiran Rusia mendukung emas
Kenaikan emas pada hari Selasa terjadi karena logam mulia ini mengalami penguatan dalam beberapa sesi terakhir, terutama di tengah meningkatnya ketidakpastian atas tarif Trump. Presiden mengumumkan sejumlah tarif perdagangan yang tajam terhadap negara-negara besar dalam seminggu terakhir, yang terbaru mengumumkan tarif 30% untuk Meksiko dan Uni Eropa.
Uni Eropa terlihat mempersiapkan langkah-langkah pembalasan terhadap Washington, meskipun Trump mengisyaratkan beberapa keterbukaan untuk pembicaraan perdagangan.
Namun, negara-negara ekonomi utama dunia memiliki waktu lebih dari dua minggu untuk membuat kesepakatan perdagangan dengan Washington, membuat pasar khawatir bahwa Trump akan melanjutkan pungutan tersebut dan memulai perang dagang global yang baru.
Di sisi geopolitik, Trump memberikan waktu 50 hari kepada Rusia untuk mencapai gencatan senjata. Namun, ia juga secara terbuka mengkritik Presiden Vladimir Putin, sementara AS mengirim lebih banyak senjata ke Kyiv, termasuk senjata-senjata ofensif yang dapat digunakan untuk menyerang Moskow.
Logam mulia lainnya stabil pada hari Selasa, dengan silver dan platinum diperdagangkan di bawah level tertinggi baru-baru ini. Meskipun keduanya telah jauh mengungguli emas di bulan Juni, keduanya terlihat menghadapi beberapa perlawanan harga dalam beberapa minggu terakhir.
Dolar stabil dengan rilisnya data CPI
Dolar stabil di perdagangan Asia setelah mencatat kenaikan kuat dalam beberapa sesi terakhir, dengan fokus pada data IHK yang akan dirilis. Penguatan dollar menekan sebagian besar harga-harga komoditas.
Baik judul dan inti CPI diperkirakan akan sedikit meningkat pada bulan Juni, dengan hasil cetak juga akan memberikan beberapa wawasan tentang efek inflasi dari tarif Trump.
IHK yang tinggi memberi Federal Reserve lebih sedikit dorongan untuk memangkas suku bunga lebih lanjut, dengan bank sentral menunjukkan sedikit niat untuk memangkas suku bunga di tengah ketidakpastian atas tarif Trump.
Tembaga diredam setelah data China yang beragam
Data ekonomi China yang beragam juga menambah penghindaran risiko, dan membuat harga tembaga berada di bawah tekanan. Patokan copper futures di London Metal Exchange naik 0,2% menjadi $9.642,20 per ton, sementara copper futures AS naik 0,3% menjadi $5,5460 per pon, stabil setelah turun tajam dari rekor tertinggi.
Ekonomi China tumbuh sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan pada kuartal kedua, data produk domestik bruto menunjukkan, di tengah hambatan perdagangan AS yang terbatas dan dukungan dari beberapa langkah stimulus dari Beijing.
Namun pertumbuhan masih melambat dari kuartal sebelumnya, sementara para analis memperingatkan bahwa hasil cetak yang lemah untuk bulan Juni menandakan perlambatan lebih lanjut. penjualan eceran dan investasi aset tetap China menunjukkan angka yang lebih lemah dari yang diharapkan untuk bulan Juni.
Meskipun produksi industri memang melampaui ekspektasi, analis ANZ memperingatkan bahwa data PDB Q2 masih menunjukkan beberapa kelemahan dalam ekonomi China, dengan deflasi menjadi beban utama pada pertumbuhan. Dorongan awal dari langkah-langkah stimulus konsumen Beijing juga diperkirakan akan mereda di paruh kedua tahun ini.
China adalah importir tembaga terbesar di dunia, dengan tanda-tanda ekonomi yang mendingin kemungkinan besar akan mengurangi ekspektasi permintaan untuk logam merah.
Namun, data pada hari Senin menunjukkan impor tembaga China melonjak 9% di bulan Juni, mengakhiri penurunan dua bulan berturut-turut.
Comments